Bekasi Vs Jakarta, Properti Mana yang Paling Seksi di Tahun Ini?
- 2019-01-16

HarianProperty.com- Selama kurun empat tahun terakhir, sejak 2015 hingga awal 2019 - tercatat terdapat sedikitnya 12 apartemen yang dibangun oleh pengembang swasta dan plat merah atau BUMN yang membentang sepanjang jalur utama Kota Bekasi.
Ke-12 apartemen tersebut antara lain adalah: Grand Kamala Lagoon, Wismaya Residence, Springlake, Metro Galaxy Park, Mega City, Apartemen 48 BCC, Tamansari Urbano, Eastern Green LRT City, Metropolitan Park, Grand Cut Meutia, Gangnam District dan Thamrin District.
Beberapa catatan menarik tersaji dari data riset ini antara lain, 70% tipe pembeli unit-unit apartemen di atas end user alias penghuni tetap dan bukan investor. Pembeli paling banyak untuk kategori end user terdapat di apartemen Grand Cut Meutia dan Metropolitan Park.
Sementara untuk investor, empat apartemen menorehkan angka “lumayan” tinggi yakni: Springlake, Eastern Green LRT City, Mega City dan Gangnam District. Rerata penjualan apartemen mereka yang dibeli oleh investor mencapai 60 hingga 70% .
Untuk Grand Kamala Lagoon, Wismaya Residence, Metro Galaxy Park dan Tamansari Urbano angka berimbang 50-50 antara end user dan investor.
Dari data tersebut juga terungkap ragam fasilitas diberikan oleh pengembang sebagai bagian dari daya tarik untuk konsumen seperti: pusat perbelanjaan, waterpark, sky garden, hotel, taman bermain dan education park.
Untuk Jakarta, portal properti Lamudi.co.id beberapa waktu melakukan analisa tentang minat membeli atau menyewa rumah di Jakarta, analisa tersebut dilakukan menggunakan historical data para pencari properti melalui google di Kota Jakarta.
Berdasarkan analisa tersebut menyebutkan bahwa minat masyarakat untuk membeli rumah di Jakarta menurun setiap tahunnya, pada tahun 2017 jumlah orang yang berminat membeli rumah di Jakarta mencapai 319.200 orang, sementara tahun 2018 menurun mencapai 229.200 orang.
Hal ini berbanding terbalik dengan minat untuk menyewa rumah di Jakarta, tren pencarian informasi tentang sewa rumah di Jakarta justru mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tahun 2017 angka pencarian rumah sewa di Jakarta 106.200 orang, tahun 2018 meningkat menjadi 112.440 orang.
Untuk area pencarian informasi sewa rumah favorit sendiri berada di wilayah Tebet dengan rata-rata harga sewa Rp 900.000 per meter persegi. Kemudian Cibubur Rp 550.000 per meter persegi dan di terakhir di Kebayoran Baru dengan rata-rata harga Rp 1000.000 per meter persegi.
Menurut Mart Polman, Managing Director Lamudi.co.id, menurunnya minat seseorang untuk membeli rumah di Jakarta, karena harga rumah di ibukota sendiri saat ini sudah cukup mahal, tidak sebanding dengan penghasilan warganya yang saat ini Upah Minimum Provinsi (UMP) Rp 3.648.035.
“Karena kondisi seperti inilah, makanya tak heran, saat ini banyak warga Jakarta, khususnya para milenial yang lebih tertarik untuk membeli rumah di kawasan perbatasan dengan Jakarta seperti Bekasi, Tangerang atau Bogor,” kata Mart.
Mart melanjutkan, sulitnya masyarakat Jakarta untuk membeli rumah di ibukota tentunya harus menjadi perhatian banyak pihak, apalagi berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bawah 49,91 persen penduduk Jakarta belum memiliki rumah, rata-rata dari mereka tinggal bersama orang tua atau mengontrak.
Jadi bagaimana menurut kalian? Seksi Jakarta atau Bekasi?
Comment